free web site traffic and promotion

Minggu, 08 Juli 2012

Objek Pembacaan : Dapatkan kekhidmatan Ramadlan dengan Tadarus (Pendekatan Terhadap Konsepsi Membaca Menurut Al-Quran) Bagian 4


            Kata quran mengandung makna bacaan. Berasal dari akar kata qoroa-yaqrou-quranan artinya bacaan. Ada dua kategori pada ayat-ayat quran yang merupakan ayat-ayat Alloh SWT. Pertama adalah ayat quran yang tertulis dalam bentuknya quran rosam,quran yang sehari-hari kita pakai. Distilahkan dengan ayat-ayat quraniyah, kalamiyah  disebut juga ayat-ayat tekstual. Disebut quraniyah atau kalamiyah karena didalamnya merupakan nukilan kalam-kalam (kalimat-kalimat, firman-firman) Alloh SWT. Disebut ayat-ayat tekstual karena di dalamnya tersurat firman-firman Alloh SWT.
Kedua adalah ayat quran yang tidak tertulis dalam wujudnya alam sekitar, disebut ayat kauniyah, alamiyah atau ayat-ayat kontekstual. Disebut ayat kauniyah, alamiyah karena mengisysratkan kalam illahi di alam ini. Disebut ayat-ayat kontekstual, menggambarkan hubungan-hubungan sebab akibat sebagai tanda kekuasaan Alloh SWT. Boleh jadi ayat-ayat dalam kategori ini adalah penjabaran  ayat-ayat tertulis atau sebaliknya.  Sebagai contoh ketika kita memperhatikan sebuah pohon misalnya, maka gambaran kita tentang pohon tersebut tak lebih dari anatomi pohon yang mempunyai akar, bertbatang, berdaun serta berbuh. Namun ketika memperhatikan dengan seksama (tadabbur), maka tidak hanya  sebuah pohon seperti yang kita lihat melainkan mempunyai makna yang amat dalam. Pohon  dan kelengkapannya adalah sebuah misil dari kalimah thoyibah (laa illaaha ilalloh). Perhatikan ayat di bawah ini:

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, (Qs. Ibrohim: 24)

            Atau kita perhatikan sebuah fenomena sosial kemasyarakatan, sekelumit permasalahan tentang narkoba, sex bebas, korupsi, dlsb. Tentu kita tidak akan menjumpai masalah ini dalam alquran secara tetulis.  Permasalahan narkoba, sex bebas, korupsi,  dan sejenisnya notabene merupakan sesuatu yang laknat apapun kiprah orang-orang didalamnya,  para pelaku dan lain sebagainya. Dari dampak narkoba misalnya, yang kita lihat ternyata sangat-sangat memilukan, tidak sedikit para pemuda harapan bangsa,  selebritis, penegak hukum bahkan jajaran pejabat terjerumus didalamnya sebagai abdi-abdi dari barang laknat ini. Inilah awal mula kehancuran sebuah negara, awal mula kehancuran sebuah generasi yang akan  diikuti generasi-genarasi selanjutnya. Tidakkah kita melihat sejarah bagaimana China dengan empayernya yang hancur karena madat (candu)?
Hikmah yang kita dapat dari permasalahan ini adalah apapun bentuknya sesuatu yang dilarang Alloh SWT ternyata membawa bencana pada waktu itu dan pada waktu-waktu mendatang. Pelanggaran terhadapnya adalah suatu dosa yang tidak hanya ditanggung sendiri, tetapi sampai beberapa generasi selanjutnya. Hal semacam ini kalau terus dikristisi dengan proses qiroah, maka akan terus sambung-menyambung dari sebab dan akibat yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar