Ada ungkapan “ Jika tidak mau menderita jangan
pernah jatuh cinta” Waduh! Angker banget nih, bikin brigidik bulu roma.
Kenapa pula sebagian orang berkata seperti ini. Apakah ketika kita jatuh cinta
lantas "jatuh" dari hubungan cinta itu sangat-sangat menyisakan
trauma yang begitu menyiksa. Lantas jadi tak percaya kepada yang namanya cinta.
Lantas membuat provokasi kepada sesama, "Kalau tidak mau menderita,Jangan
jatuh Cinta."
Cinta jadi petaka, yang senantiasa menghantui setiap gerak langkah menuju terjalinnya sebuah perasaan cinta. Inikah yang disebut kekgagalan cinta? Inikah derita cinta. Pantas seorang Pat Kay dalam ceritanya berkata, "cinta dari dulu hingga kini deritanya tiada berakhir ..." Weyyyy lebih edun lagi neeh, tanpa akhir Bo !!!
Ah ....kiranya itu hanya sebuah ungkapan kekecewaan dari seseorang yang tidak siap dengan konsekuensi dari sebuah hubungan rasa - cinta. Semoga kita tetap terpelihara dari kekecewaan cinta.
Janganlah seperti itu, CINTA adalah anugrah yang lahir bersama manusia. Manusia perlu cinta sebagaimana ia terlahir karena rasa cinta. Tanpa cinta manusia akan berubah wujud angkara. Tanpa cinta mungkin keabadian fitrah tak ada.
Renungkanlah syair berikut:
Cinta jadi petaka, yang senantiasa menghantui setiap gerak langkah menuju terjalinnya sebuah perasaan cinta. Inikah yang disebut kekgagalan cinta? Inikah derita cinta. Pantas seorang Pat Kay dalam ceritanya berkata, "cinta dari dulu hingga kini deritanya tiada berakhir ..." Weyyyy lebih edun lagi neeh, tanpa akhir Bo !!!
Ah ....kiranya itu hanya sebuah ungkapan kekecewaan dari seseorang yang tidak siap dengan konsekuensi dari sebuah hubungan rasa - cinta. Semoga kita tetap terpelihara dari kekecewaan cinta.
Janganlah seperti itu, CINTA adalah anugrah yang lahir bersama manusia. Manusia perlu cinta sebagaimana ia terlahir karena rasa cinta. Tanpa cinta manusia akan berubah wujud angkara. Tanpa cinta mungkin keabadian fitrah tak ada.
Renungkanlah syair berikut:
Ø
Rasa cinta
Ø
Pasti ada
Ø
Pada makhluk yang bernyawa
Ø
Tak akan hilang
Ø
Selamanya
Ø
Sampai akhir waktu nanti
Sejatinya, cinta dicipta untuk menguji manusia. Yang
Maha Mencinta khusus dalam edisi cintanya berfirman,
" Dijadikan indah pada (pandangan) manusia
kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta
yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan
sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat
kembali yang baik (surga)." (Qs. Ali Imran: 14)
"Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat dzalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)." (Qs. Albaqoroh: 165)
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Qs. Ali Imran: 31)
"Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat dzalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)." (Qs. Albaqoroh: 165)
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Qs. Ali Imran: 31)
Cinta adalah keindahan yang dengannya semua akan
terasa indah sbab berasal dari Yang Maha Indah (Jamil).
”Alloh
itu sangat indah dan senantiasa menyukai yang serba indah dari makhluq ciptan Nya.”
Makhluq Yang berupaya mengerti memahami serta
menghayati bahwa keindahan cinta sesungguhnya berawal dan berakhir pada muara
cintanya sang pencipta alam raya. Jadi para pecinta setaji seyogyanya terlebih
dahulu mengenal sumber cinta sebelum menerapkan cinta yang dimilikinya untuk
sesama.
Dalam sebuah hadits dinukilkan bahwa, “bertemu dan
berpisah harus didasarkan kepada satu hal yakni “cinta” nya Alloh Robbul ‘Izzaty.
Wallohu’alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar